Persis seperti bukunya Edgar Allan Poe.
Pada abad ke 19, penulis cerita horor terkenal, Egdar Allan Poe,
menulis sebuah buku berjudul 'The narrative of Arthur Gordon Pym'.
Ceritanya mengenai 4 survivors dari kecelakaan kapal yang terdampar
berhari2 ditengah laut sebelum memutuskan untuk membunuh dan memakan
awak kabin bernama Richard Parker. Bertahun-tahun setelah itu,Tahun
1884, kapal layar Mignonette, tenggelam, dengan hanya 4 orang selamat,
dan berhari-hari terdampar, akhirnya 3 senior dari kru memutuskan
membunuh dan memakan awak kabinnya. Nama awak kabin itu adalah Richard
Parker.
3 orang asing di kereta, dengan nama akhir yang komplementer.
Tahun 1920, 3 pria Inggris bepergian terpisah melalui Peru. Saat mereka
saling berkenalan, Cuma mereka orang yang ada di dalam kereta. Ternyata
perkenalan mereka lebih mengejutkan dari yang mereka bayangkan. Pria
pertama memiliki nama akhir Bingham, pria kedua memiliki nama akhir
Powell, dan pria ketiga memiliki nama akhir Bingham-Powell, dan mereka
tidak ada hubungan saudara. (Source: Mysteries of the Unexplained)
Novel yang memprediksi takdir Titanic, dan kapal lain yang hampir mengikuti
Morgan Robertson, tahun 1898, menulis "Futility". Menggambarkan maiden
voyage(pelayaran perdana) dari kapal mewah untuk melintasi samudra
Pasifik yang bernama Titan. Meskipun banyak yang sesumbar kapal ini
tidak bisa tenggelam, kapal ini menabrak lapisan es dan tenggelam
dengan memakan banyak korban. Tahun 1912, Titanic, transatlantic luxury
liner, mengalami peristiwa persis seperti yang digambarkan novel. Kalau
di novel , bulan kecelakaan adalah April, peristiwa tenggelamnya
Titanic juga April. Kalau di novel penumpangnya ada 3000 orang, dalam
realita sebanyak 2.207. Dalam novel ada 24 lifeboat, kenyataannya 20.
Sebulan setelah Titanic tenggelam, kapal liar bepergian melintasi
Atlantik yang berkabut dengan seorang anak muda yang mengendalikan.
Saat dia ingat kembali mengenai Titanic , dan mengingat bahwa nama
kapalnya sendiri adalah Titanian, dia mulai merinding dan menghentikan
kapal. Saat itulah bongkah es besar menghantam di depan jalur yang
mereka lewati. Titanian selamat.
Twin brothers, terbunuh di jalan yang sama, selisih 2 jam.
Tahun 2002, Saudara kembar berusia 70an, tewas dengan selisih jam satu
dengan lainnya pada kecelakaan yang berlainan di jalan yang sama di
Finlandia selatan. Yang pertama tewas ketika ditabrak lori saat
mengendarai sepedanya di Raahe, jarak 600 km ke selatan dari ibukota,
Helsinki . Hanya berjarak 1,5 km dari kejadian dimana saudaranya tewas.
"Ini adalah kebetulan yang bersejarah, meskipun jalannya terkenal
sibuk, tapi kecelakaan jarang terjadi disini" police officer
Marja-Leena Huhtala mengatakan pada Reuters. " membuat bulu kuduk
berdiri waktu tahu keduanya adalah saudara.
(Source: BBC News)
Dua bersaudara terbunuh supir taxi yang sama, rentang setahun.
Tahun 1975, saat menyetir moped di Bermuda, seorang pria tiba-tiba
ditubruk taxi dan tewas seketika. Satu tahun kemudia, saudara laki2
pria ini mengalami hal yang sama persis. Faktanya, dia mengendarai
moped yang sama. Dan lebih aneh lagi, dia ditubruk taxi yang sama dan
disetir oleh supir yang sama, mau yang lebih aneh lagi? Taxi ini
mengangkut penumpang yang sama!
(Source: Phenomena: A Book of Wonders, John Michell and Robert J. M. Rickard)
Seorang penulis, menemukan buku masa kecilnya
Saat novelis Amerika, Anne Parrish mencari2 buku di toko buku kota
Paris tahun 1920, dia tertarik dengan satu buku yang dulu menjadi buku
favoritnya – Jack Frost and Other Stories. Dia memilih buku tua itu dan
menunjukkannya pada suaminya, mengatakan padanya bahwa itu adalah buku
favoritnya pada saat dia kecil. Suaminya mengambil dan membuka buku itu
, pada halaman pertama dia menemukan catatan "Anne Parrish, 209 N.
Weber Street, Colorado Springs.". (Source: While Rome Burns, Alexander
Wollcott)
3 percobaan bunuh diri, digagalkan monk yang sama.
Joseph Aigner pelukis cukup ternama pada abad ke 19 di Austria,
tampaknya adalah orang yang tidak bahagia: dia beberapa kali mencoba
bunuh diri. Percobaan pertama pada usia 18 saat dia mencoba menggantung
diri, tapi digagalkan oleh kemunculan misterius seorang Capuchin monk.
Pada usia 22 dia mencoba menggantung diri lagi, tapi lagi2 diselamatkan
oleh monk yang sama. 8 tahun kemudian dia dibawa ke tiang gantungan
karena aktifitas politiknya. Sekali lagi dia diselamatkan oleh monk
yang sama. Di usia 68, Aiger akhirnya sukses melakukan bunuh diri,
dengan memakai pistol. Acara pemakamannya dipimpin oleh monk yang sama,
pria yang namanya tidak pernah diketahui oleh Aiger.
Susah kali kalo pake pistol nyegahnya, musti ada bullet time nih….
(Source: Ripley's Giant Book of Believe It or Not!)
A writer's plum pudding
Tahun 1805, penulis Prancis Émile Deschamps ditraktir oleh orang asing
Monsieur de Fortgibu. Sepuluh tahun kemudian, dia melihat menu restoran
dan memesan plum pudding, tapi pelayan mengatakan bahwa hidangan
terakhir sudah dipesan dan disajikan ke orang lain yang ternyata adalah
de Fortgibu. Bertahun-tahun setelah itu kira-kira 1832 Émile Deschamps
sedang makan malam, dan sekali lagi dia ditawari plum pudding. Dia jadi
ingat insiden bertahun-tahun lalu dan mengatakan pada temannya bahwa
yang kurang dari setting cuma de Fortgibu, dan masuklah de Fortgibu
yang kini sudah tua ke ruang restoran itu.
Penemuan Hotel Tertukar
Tahun 1953, reporter TV Irv Kupcinet ada di London untuk meliput
penobatan Elizabeth II. Di salah satu laci di kamarnya di Savoy dia
menemukan beberapa barang yang, setelah diidentifikasi, milik seseorang
bernama Harry Hannin. Kebetulan , Harry Hannin bintang bola basket
dengan tim Harlem Globetrotters yang terkenal itu, adalah teman baik
Kupcinet. Tapi cerita ini ternyata memiliki alur yang twist. 2 Hari
sesudahnya, sebelum dia berbicara kepada Hannin. Di satu surat, Hannin
mengatakan pada Kucinet bahwa saat dia menginap di Hotal Meurice di
Paris, dia menemukan di laci sebuah dasi, dengan nama Kupcinet di dasi
tersebut! (Source: Mysteries of the Unexplained)
Kemenangan Poker, tak disangka-sangka anaknya sendiri.
Tahun 1858, Robert Fallon ditembak mati, aksi balas dendam dari mereka
yang bermain poker dengannya. Fallon, dituduh, memenangkan $600 pot
dengan bermain curang. Dengan kursi Faloon sekarang kosong dan tidak
ada pemain lain yang berkeinginan menggantikannya, akhirnya mereka
menemukan pemain baru untuk menggantikan Fallon. Saat polisi tiba untuk
melakukan investigasi, pemain baru tersebut sudah melipatgandakan uang
Fallon menjadi $2.200, polisi meminta $600 milik Fallon untuk diberikan
ke kerabat dekat Fallon, hanya saja ternyata pemain baru itu adalah
anak laki2 Fallon yang tidak pernah bertemu ayahnya sejak 7 tahun!
(Source: Ripley's Giant Book of Believe It or Not!)
Dua Mr. Brysons, di kamar hotel yang sama
Waktu sedang dalam perjalanan bisnis di akhir tahun 1950an, Mr. George
D. Bryson berhenti dan masuk ke sebuah hotel di Brown Hotel di
Louisville, Kentucky. Setelah menandatangani surat registrasi dan
diberi kuci kamar 307, dia berhenti di meja surat untuk melihat
surat-surat yang ada. Ternyata ada surat yang ditujukan untuknya kata
seorang mail girl, dan diberikanlah surat itu padanya. Sebuah surat
dalam amplop yang dialamatkan ke Mr. George D. Bryson, room 307. Tidak
akan terlalu aneh, kecuali surat itu bukanlah untuknya, tapi untuk
ruang 307 dan orang yang menempati sebelumnya, orang lain dengan nama
George D. Bryson. (Source: Incredible Coincidence, Alan Vaughan).
King Umberto I' double
Di Monza, Italia, King Umberto I, pergi ke suatu restoran untuk makan
malam, ditemani oleh aide-de-camp (perwira pembantu), jendral Emilio
Ponzia- Vaglia. Saat pemilik membaca pesanan King Umberto, Raja mulai
menyadari kalau dia dan pemilik restoran adalah virtual doubles, baik
dalam hal wajah maupun postur. Kedua pria ini mulai berdiskusi mengenai
kemiripan keduanya dan menemukan bahwa :
a) Kedua pria ini lahir di hari yang sama dan tahun yg sama, (March 14th, 1844).
b) Kedua pria ini lahir di kota yang sama.
c) Kedua pria ini menikahi wanita dengan nama yang sama, Margherita.
d) Restauranteur membuka restorannya pada hari yang sama saat King Umberto dinobatkan sebagai raja Itali.
e) Pada 29 July 1900, King Umberto diinformasikan bahwa pengusaha
restoran itu telah meninggal hari itu karena penembakan misterius, saat
dia mengungkapkan rasa penyesalannya, dia terbunuh oleh anarkis yang
ada dalam kerumunan.